Senin, 18 Januari 2016

Di Sekolah Dan Di Rumah, Mengapa Berbeda?



Pada Tips pendidik kali ini kita akan membahas tentang cara belajar di rumah dan di sekolah.semoga bisa membantu ayah bunda pendidik dalam membantu ananda belajar.  Seorang ibu di Karang Anyar bercerita kepada penulis; bahwa ia mempunyai 3 orang anak. Anak pertamanya masih duduk di TKB. Yang akan ibu tersebut tanyakan, mengapa tingkah laku anaknya berbeda antara di rumah dan di sekolah. Anaknya di rumah tergolong anak yang aktif dan ceria, namun jika ia sedang di sekolah anaknya bertingkah berbeda yaitu tidak mau salaman langsung dengan bu guru, mau berbicara jika disapa terlebih dulu dan kalau disuruh menjawab atau melaksanakan tugas di sekolah justru glendat glendot serta terlihat tidak percaya diri. Lalu yang ibu tersebut tanyakan, apakah hal tersebut wajar? Dan mengapa hal tersebut berbeda antara di rumah dan di sekolah?
Di dalam Islam diajarkan tentang bagaimana kita sebagai pendidik atau orangtua bermuamalah kepada anak kecil.
Seperti Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam;
“Barang Siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi” (HR.Muslim)
Diriwayatkan dari Syadad bin Al Had, “Suatu ketika Rasulullah keluar melaksanakan shalat isya sambil menggendong Hasan atau Husein. Rasulullah maju dan meletakkan keduanya, kemudian bertakbir untuk shalat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam memanjangkan sujudnya di salah satu sujudnya. Ayahku berkata, ‘Aku angkat kepalaku dan ternyata sang anak kecil sedang berada di punggung Rasulullah ketika beliau sujud. Aku pun kembali sujud. Seusai shalat, orang-orang berkata, ‘Wahai Rasulullah, anda sujud lama sekali sehingga kami mengira terjadi sesuatu atau sedang turun wahyu kepadamu. ‘Beliau menjawab:
“Semua itu terjadi. Hanya saja putraku menaiki punggungku. Aku tidak ingin mengganggunya, sampai ia puas melakukannya”
Dari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa kasih sayang dalam bermuamalah terutama terhadap yang lebih muda sangat dianjurkan.
Dalam pandangan Psikologi, apa yang anak tersebut lakukan bukan merupakan sebuah kesalahan atau pun kebenaran. Ia mempunyai alasan untuk melakukan sikap apapun yang menurutnya nyaman dan baik bagi dirinya.
Ini merupakan bentuk dari proses adaptasi seorang anak terhadap lingkungan sekitarnya. Kita sebagai pendidik sebaiknya menelusuri terlebih dahulu apa yang menyebabkan sikap dan tingkah laku berbeda, antara ketika anak sedang di rumah dan ketika anak sedang di sekolah, seperti contoh kasus tersebut.
Beberapa langkah yang dapat kita lakukan di awal antara lain, yaitu:
1.      Observasi
Melakukan penelitian atau pun terjun langsung ke lapangan yaitu observasi untuk melihat, mendengar dan merasakan lingkungan tempat anak-anak menimba ilmu di sekolah. Dari sana kita sebagai orangtua dapat menilai bagaimana dan apa yang terjadi selama ia berada di lingkungan sekolah. Setelah menemukan jawaban dari penyebab nya tersebut, maka langkah selanjutnya adalah melakukan komunikasi.
2.      Komunikasi
Setelah mendapatkan penilaian dari hasil observasi alami yang mendalam, langkah selanjutnya ialah mengadakan komunikasi efektif terhadap guru di sekolah dengan membangun kerjasama demi kemajuan pendidikan anak-anak kita.
3.      Kontrol
Setelah menjalani komunikasi efektif, maka langkah selanjutnya ialah melakukan kontrol, kontrol terhadap perkembangan anak-anak kita. Dari pembeljaran maupun sikap dan perilakunya.
            Dari rangkaian point di atas, kita dapat melaksanakan langkah awal dalam pemantauan, kontrol dan evaluasi terhadap perkembangan anak-anak kita. Selain itu, kita tetap senantiasa berdoa dan menyerahkan semua kepada Allah Ta’ala Wallahu A’alam Bishawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


About

Flickr

Popular Posts

Live streaming