Bismillahirrahmaanirrahiim
Seorang teman bercerita, bahwa ia mendapati
perbedaan watak antara anak yang pertama (berusia 5 tahun) dan anak yang kedua
(berusia 3 tahun). Hal
tersebut terlihat sekali ketika pengalaman unik mereka dijadikan bahan atau tema
obrolan di tengah keluarga.
Yang membuat ia bingung ialah sikap dari anak pertama, dimana apabila
pengalamannya diceritakan di tengah keluarga, sikapnya seperti kecewa dan marah. Berbeda jauh dengan anak
yang kedua. Apabila
pengalaman uniknya diceritakan sebagai bahan obrolan di tengah keluarga, adiknya
tersebut hanya tersenyum dan tertawa. Lalu apakah salah jika anak pertama dalam
kasus di atas bersikap demikian? Dan apa yang seharusnya
orangtua lakukan jika dihadapkan pada hal tersebut?.
Pada dasarnya perbedaan karakter tersebut bukanlah
merupakan suatu kesalahan, melainkan suatu keunikan yang telah Allah Ta’ala
ciptakan dalam diri manusia, sekalipun manusia itu anak kembar sekalipun.
Berkaitan dengan hal
di atas, sebuah kasus yang
menceritakan sikap kakak yang terkesan berbeda dengan sikap adik dalam
menghadapi suatu masalah, dimana hal itu
membuat orangtuanya bingung dan bertanya-tanya, akankah sikap kakak tersebut bisa diubah ataukah tidak?.
Hal yang mendasar dan perlu diingat bagi setiap
orangtua adalah berfikir bukan pada bagaimana menghilangkan perbedaan sikap
itu, namun bagaimana orang tua mengarahkan
perbedaan yang ada. Jika hal tersebut terjadi kepada kita sebagai orangtua, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal
berikut:
- Anak Bagai Kertas Putih
Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa setiap
anak dilahirkan ke dunia dalam keadaan suci dan orangtuanyalah yang menjadikan
anak tersebut beragama Islam, Yahudi maupun Majusi. Begitu pula dengan teori
dalam Psikologi yang menjelaskan bahwa anak yang dilahirkan ke dunia ini bagai
kertas putih, orangtuanya maupun lingkungannyalah yang mewarnainya dengan warna
yang berbeda.
- Setiap Anak Itu Unik
Warna berbeda yang orangtua maupun lingkungan berikan pada anak melalui
proses meniru dan pembelajaran,
merupakan hasil warna yang berbeda dan unik.
Jadi hal tersebut sudah selayaknya diketahui oleh
setiap orangtua, bahwa
perbedaan itu bagian dari kewajaran selama hal tersebut tidak keluar dari
syariat-syariat Islam.
- Pengarahan
Memarahi bukan jalan terbaik untuk merubah sikap anak
yang terlihat berbeda.
Memberikan
pengarahan dengan kasih sayang merupakan cara terbaik agar anak terhindar dari sikap-sikap yang tidak
diinginkan.
“Barangsiapa
yang tidak punya rasa belas kasihan, niscaya tidak akan dikasihani” (HR.Bukhari)
Kesimpulannya, bahwa karakter yang
berbeda dan tercipta pada diri seorang anak itu
berasal dari turunan orang-tua dan juga
hasil dari
proses pembelajaran yang didapatkannya dari
lingkungan sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar